Dalam melakukan konfigurasi, Cisco Packet Tracer menyediakan tampilan berupa GUI dan command line. Karena pada device yang asli konfigurasi secara GUI tidak ada, maka lebih baik jika kita belajar menggunakan command line sebagai alat untuk melakukan konfigurasi. Beberapa command yang digunakan diantaranya :
Command dasar :
Masuk ke mode privileged | enable / ena |
Masuk ke mode global config | configure terminal |
Keluar ke mode sebelumnya | exit |
Menu bantuan | ? |
Simpan konfigurasi ke memori | copy running-config startup-config |
Simpan konfigurasi ke TFTP server | copy running-config tftp |
Load konfigurasi dari memori | copy startup-config running-config |
Membatalkan perintah konfigurasi | no |
Masuk ke menu konfigurasi interface | Router(config)# interface (type) (number) |
Ex:interface FastEthernet 0/0 | |
Setting IP | ip address (ip address) (netmask) |
Enable Interface | no shutdown |
Disable Interface | shutdown |
Tambah entry ke table routing | ip route (network id) (netmask) (gateway) |
Hapus entry dari table routing | no ip route (network id) (netmask (gateway) |
Menambah default gateway | ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 (gateway) |
Melihat informasi ttg interface | show interfaces [interface] [number] |
Melihat tabel routing | show ip route |
Sebuah topologi dengan ruang lingkup IP 10.151.34.0 /24 dengan model topologi seperti gambar dibawah ini :
Untuk prosedur pemasangan kabel, kabel yang dipakai untuk menyambungkan PC – switch dan switch – router adalah kabel berjenis Straight. Sedangkan kabel yang menghubungkan antar router berjenis Cross.
Contoh konfigurasi yang dilakukan :
Masukkan konfigurasi sesuai perhitungan IP yang telah kita lakukan dan perancangan simulasi jaringan setidaknya telah kita kenal dengan baik.
Sumber : http://computermaniax.wordpress.com/2011/03/18/mengenal-cisco-packet-tracer/#more-47
No comments:
Post a Comment